08 Mei 2011

Jiwa dan Raga yang Lemah
Kelemahan-kelemahan yang dialami umat islam baik dari  segi kapasitas intelektual maupun Problematika moral yang dijabarkan oleh Ustaz M. Ihsan Arliansyah Tanjung dalam tulisannya yang  berjudul Ahwal ul-Muslim al Yaum, dapat kita lihat berdasarkan hadits  Rosulullah
Dari Said Al-Khudri, dari Nabi saw bersabda:” Kamu pasti akan mengikuti sunah perjalanan orang sebelummu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta hingga walaupun mereka masuk lubang biawak kamu akan mengikutinya”. Sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah saw apakah mereka Yahudi dan Nashrani”. Rasul saw menjawab, ”Siapa lagi!” (H.R. Bukhari dan Muslim)h
Hadits di atas menyiratkan bahwa inilah salah satu faktor timbulnya kelemahan-kelemahan yang ada dalam diri umat islam saat ini. Keadaan dimana mungkin sudah sangat terasa dan mungkin nyaris atau bahkan sudah terkena. Saat ini Umat islam mengikuti apa-apa yang orang Yahudi dan Nasrani lakukan.  Hal-hal tersebut bisa dilihat dari berbagai tata kehidupan saat ini, contoh dalam kehidupan sosial seperti cara berpakaian yang U can see (anda bisa lihat ‘aurat’) lah, pergaulan bebas lawan jenis lah, makanan cepat saji, dan berbagai “kebudyaan” umat yahudi dan nasrani lainnya yang sangat jauh dari tata kehidupan umat islam. Sehingga umat Islam saat ini hanya sekadar Islam KTP, praktiknya umat islam nol besar dan sunnah Rosulullahpun perlahan-lahan ditinggalkan. Tak ada teladan sesempurna teladan Rosulullah. Namu ironis umat islam lebih suka dengan artis-artis sebagai idola sampai mengikuti gayanya, rela berkorban bedesak-desakan demi melihat sang idola hingga pingsan atau bahkan ada  fakta menyebutkan sesorang meninggal dunia karena kekurangan nafas, sekali lagi hanya demi untuk melihat sang idola. Sunguh Ironis.
Selain  itu dari kehidupan ekonomi pun sudah terlihat, bagaimana budaya riba merajalela. Walaupun saat ini mulai berjamur sistem syariah dalam perekonomian namun belum bersifat murni syariah tapi hal ini bisa menjadi motivasi tentunya. Berupaya Membuktikan bahwa sistem  islam itu  sangat sesuai dengan kehidupan. Aspek kehidupan lainya terlihat dari kehidupan politik. Politik saat ini terlihat sangat busuk dan bobrok karena Sitem yang dipakai adalah sekuler. Sistem yang memisahlan antara politik dan agama. Inilah politik ala Yahudi dan Nasrani.
 Dari tata kehidupan sosial,ekonomi dan politik yang sudah mengekor atau bahkan melebur dengan tata kehidupan Yahudi dan nasrani. Sehingga muncullah kelemahan-kelemahan umat islam yang sudah ditulis oleh Ustadz Ihsan.
Kategori kelemahan Pertama adalah kelemahan dalam kapasitas intelektual (Al Jahlu) dan kelemahan dalam problematika moral (Maradun Nafs)
1.             Lemah dlam pendidikan
Hal ini terkait dengan sarana tarbiyah yang sanagt kurang memuaskan. Mugkin bisa disebabkan anak-anak sekarang lebih suka menonton film, main game online atau sekadar nongkrong dibanding ikut tarbiyah. Masalah ketersediana sekolah islam yang masih sedikit dan tidak semuanya menyajikan islam dan tarbiyah dengan baik mungkin terlihat dari banyaknya sekolah yang berstatus internasional ataupun emebel-embel  global islamic tapi isinya lebih menekankan pada aspek dunia. Namun tak dipungkiri beberapa sekolah atau lembaga sudah memiliki tarbiyah yang baik namun masih sangat sedikit.

2.            Lemah dalam Ilmu pengetahuan
Hal ini sangat berhubunagn erat dengan ketersediaan sarana pencetak kader yang memiliki tsaqofah islamiyah dan bekal IP yang memadai. Sehingga orang –orang  yang terlihat datang dari orang yang kurang memiliki tsaqofah islamiyah. Maka umat islam sangat tertinggal dalam perkembangan IP dan teknologi.

(bersambung)
Percaya Diri Yuk!
Ada beberapa hal yang unik terjadi mengenai hasil seseorang yang melakukan konsep diri dengan baik. Hal yang menarik itu adalah orang yang pintar tetapi ketika terjun dalam masyarakat dia kurang sukses dan seseorang yang pintarnya rata-rata mampu sukses dalam masyarakat. Orang yang sukses adalah orang yang telah berhasil mengkonsep dirinya dengan baik. Karena konsep diri itu sendiri adalah mempersepsi diri sendiri dan mempengaruhi sikap positif maupun negatif seseorang.
Ada dua hal mengenai konsep diri, yaitu
1.     Aku diri ( aku apa yang aku pahami)
2.    Aku sosial ( aku apa yang dipahami orang lain)
3.    Aku idela (aku apa yang aku inginkan)
Salah  satu jalan menuju konsep diri yang baik adalah dengan membangun rasa percaya diri atau “pede”. Percaya diri itu adalah seseorang yang memiliki sifat bertangung jawab terhadap keputusan,mudah beradaptasi, termotivasi, bekerja keras, berani, realitas,yakin pada peran yang dijalaninya, menghargai diri secara positif, optimis, yakin akan kemampuan dan pribadi yang meyenangkan. Sedangkan pribadi yang tidak Percaya diri memiliki sifat yaitu menyalahkan orang lain, suka menunda-nunda waktu, membuang waktu untuk membuat keputusan, hanya menunggu kesempatan, tidak berani mengeluarkan ide-ide dan tidak bisa menunjukkan kemampuan diri. Lebih banyak dimana kah sifat-sifat kita? Si PD atau Si Tidak PD.
Jika kamu merasa masih kurang PD, berikut ini beberapa tips cara meningkatkan Percaya Diri
·         Jujur dan objektif
·         Melakukan segala sesuatunya dengan persiapan
·         Mengintrol pikiran
·         Tidak Su’udzon
·         Memiliki impian
·         Mampu memacu motivasi
·         Cuek akan omongan orang lain
·         Memprovokasi diri dengan ungkapan penyemangat
Berdasarkan tips-tips di atas hal yang terpenting adalah janganlah kita melulu memikirkan kekurangan diri tetapi fokuslah pada kelebihan diri.

19 Februari 2011

Serial catatan Muhammad Ayyas (#5)


#5 Catatan Muhammad Ayyas tentang Sholat Shubuh
Problematika Sholat shubuh idientik dengan bangun kesiangan, ketiduran, malas bangun, dan sebagainya. Lalu Pernahkah kamu sholat shubuh kesiangan? Lalu bagaimana perasaan kamu? Biasa aja atau merasa sangat merugi karena tertinggal waktu shubuh? (silakan dijawab dengan hati). Berikut ini saya kutip bagaimana perasaan seorang Muhammad Ayyas ketika ia tertinggal sholat Shubuh. (baca dan renungkan)
Pagi itu Muhamamd Ayyas merasakan kesedihan luar biasa. Ia merasa kehilangan sesuatu yang paling berharga yang ia miliki. Ia merasa hatinya seperti telah copot dan kepalanya mau lepas dari tubuhnya. Dunia terasa suram dan kelam. Ia merasa menjadi manusia paling berdosa di atas muka bumi ini. Pagi itu Ayyas bangun kesiangan. Ia sholat shubuh tidak tepat pada waktunya. Ia merasakan musibah yang luar biasa. Ia meyesal bahwa dirinya bagaikan kerbau bodoh yang mendengkur sampai matahari terbit. Kerbau bodoh yang tidak bangun sholat shubuh ketika hamaba-hamba Allah yang sholeh sama rukuk dan sujud kepada. Ia menyesali kelemahan dirinya sendiri. Ternyata kekuatan cintanya kepada Allah belumlah dahsyat. Buktinya, kekuatan cintanya kepada Allah belum mampu membangunkannya untuk terjaga dan sujud kepada Allah. Dirinya ternyata masih jauh dibandingkan orang-orang sholeh yang mampu menjaga keisiqomahan sholat tepat pada waktunya sampai akhir hayatnya. Ia merasa sangat berdosa kepada Allah Ta’ala dan ia merasa tidak bisa menggantinya dengan cara apa pun. Air mata Ayyas meleleh.  
Ayyas teringat  wasiat seorang sahabat Nabi, Abu Bakar Ash Shidiq ra. menjelang wafatnya kepada Umar bin Khatabb ra.
“Aku wasiatkan kepadamu semoga kau mau menerimanya. Sesungguhnya Allah memiliki hak pada malam hari yang tidak diterima ketika dilaksanakan siang hari. Demikian juga Allah memiliki hak pada siang hari yang tidak diterima jika dilakukan pada malam hari. Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amalan sunnah sebelum  sebelum melaksanakan amalan wajib.”
Ayyas dicekam rasa ketakutan sekaligus kesedihan. Ia takut kalu sholat shubuhnya yang dilakukan tidak pada waktunya sama sekali tidak diterima oleh Allah Ta’ala. Jika sholat shubuhnya tidak diterima Allah, bagaimana nasibnya kelak di akhirat? Ia selalu ingat, sholat adalah amal kebajikan pertama kali yang kelak akan dihitung oleh Allah. Nabi Muhammad SAW. Menjelaskan jika sholat seorang hamba dinilai baik oleh Allah maka baiklah seluruh amal perbuatannya dan jika sholatnya dinilai buruk oleh Allah, maka buruklah seluruh amal perbuatannya.
Di atas sajadahnya Ayyas beristigfar dan menangis seraya berdoa
“ Ya Allah harus bagaimana hamba menebus dosa ini? Ampunilah kekhilafan hambaMu ini ya Allah. Karuniakan kepada hamba kenikmatan sholat tepat pada waktunyasampai akhir hayat ya Allah. Ya Allah tolong hambaMu yang lemah ini untuk selalu mengingatMu untuk selalu bersyukur kepadaMu dan untuk selalu beribadah sebaik mungkin kepadaMu” 

Bagaimana? Luar Biasa bukan??? (Dan aku pun termenung akan kelalaian sholatku selama hidupku).  Sungguh Sholat itu sangatlah berat, kecuali bagi orang-orang yang beriman!

Yuk ciptakan gerakan SAW (Sholat Awal Waktu) dalam agenda-agenda harian kita! Oh iya jangan lupa Rawatibnya.... sebagai pemanis sholat fardhu! Alah bisa karena biasa nanti lama-lama jadi kebiasaan! Yup yup yup ^.^

(Bumi Cinta/185-188)

18 Februari 2011

Serial catatan Muhammad Ayyas (#4)


#4 Catatan Muhammad Ayyas tentang Sajak Indah
       Sajak indah ini ada di dalam kitab “Nahwal Ma’aali“ yang ditulis oleh Syaikh Muhammad Ahmad Ar Rosyid. 

kuatkan ikatan tekad
anagkat tingi-tinggi bendera harapan
berjalanlah menuju Allah
dengan sungguh-sungguh tanpa lelah
jika rasa lemah meyerangmu
isi jiwamu dengan kekuatan Al-Quran
libas nafsumu, jangan kasih ampun
nafsu selalu mengajakmu menuju kebinasaan

     Sajak pendek ini seolah  memberi harapan dan kekuatan bahwa kita harus tegas menguatkan tekad, harus kembali mengangkat bendera pengembaraan kita menuju Allah dan kita tidak boleh memberi ampun dan harapan sedikit pun kepada hawa nafsu yang bisa melemahkan jiwa dan menyeret hingga jurang kebinasaan.
Jagalah selalu hati kita dengan mengingat Allah, lawanlah hawa nafsu yang mendera dan binasakan!!! 

(Bumi Cinta/324-325)

Serial catatan Muhammad Ayyas (#3)


#3 Catatan Muhammad Ayyas tentang Pertolongan Allah
Ibnu Qudamah dalam salah satu karyanya berjudul At Tawabbin, menuturkan sebuah kisah menarik tentang kasih sayang dan pertolongan Tuhan, Ibnu Qudamah menyitir kesaksian orang yang mengalami kejadian nyata yang menakjubkan. Orang itu bernama Yusuf Bin Husain.
 Yusuf menuturkan kisahnya bahwa pada suatu ketika Ia bersama Dzun Nun Al Mishri berada di tepian sebuah anak sungai. Ia melihat seekor kalajengking besar di tempat itu. Tiba-tiba ada seekor katak muncul ke permukaan dan kalajengking itu kemudian naik di atas punggungnya. Kemudian sang katak berenang menyeberangi sungai. Dzun Nun Al Mishri merasa aneh dan mengajaknya untuk mengikuti kalajengking itu maka mereka meyeberang mengikuti kalajengking yang digendong katak itu. Yusuf dan Dzun Nun Al Mishri terperanjat ketika menjumpai seorang pemuda tertidur di tepian sungai yang nampaknya baru saja mabuk dan disampingnya ada seekor ular yang mulai menjalar dari pusar kemudian ke dadanya, kiranya ular itu hendak menggigit telinganya. Mereka pun menyaksikan kejadian luar biasa . Kalajengking tiba-tiba melompat secepat kilat ke tubuh ular dan menyengat ular itu sejadi-jadinya, hingga sang ular menggeliat-geliat dan terkoyak-koyak tubuhnya. Lalu Dzun Nun Al Mishri membangunkan orang yang habis mabuk itu dan ketika orang itu bangun, Dzun Nun seraya berkata
     “lihatlah betapa besar kasih sayang Allah yang telah menyelamatkanmu. Lihatlah kalajengking yang diutus-Nya untuk membinasakan ular yang hendak membunuhmu! Hai orang yang terlena, Padahal Tuhan menjaga menjaga dari marabahaya yang merayap di kala gulita. Sungguh aneh mata manusia mampu terlelap meninggalkan Tuhan Yang Kuasa yang melimpahinya berbagai nikmat”.
Setelah itu si pemabuk ini berkata “ Duahi Tuhanku betapa agung kasih sayang-Mu sekalipun tehadap diriku yang durhaka kepada-Mu. Jika demikian bagaimana dengan kasih sayang-Mu terhadap orang –orang yang selalu taat kepadaMu? Lalu pemabuk ini meniti jalan menuju Allah dan sering kali menangis setiap teringat masa lalunya yang sia-sia. Ia terus meniti jalan Allah yang lurus , jalan untuk orang –orang yang diberi nikmat sejati oleh Allah.
Kisah kalajengking yang diutus oleh Allah sesungguhnya bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Termasuk pada diri  kita. Mungkin kita tidak menyadari, Allah telah mengutus “kalajengking-kalajengking” untuk meyelamatkan kita dari bahaya “ular-ular” yang hendak membinasaka kita.
Kalajengking penyelamat itu bisa berbentuk hal yang bermacam-macam. Bahaya itu bisa jadi misalnya berupa hutang yang menumpuk, yang sangat mengancam yang siap membinasakan. Terkadang orang yang memiliki hutang menumpuk malah terlena dan sama sekali tidak sadar kalu dia sedang dililit oleh ular yang sangat besar. Persisi seperti pemuda mabuk tadi. Atau dia sadar digigt ular besar dan pasrah sepenuhnya sipa untuk binasa, sebab sudah tidak bisa berbuat apa-apa.
Dalam kondisi kritis, berulang kali Allah menjaga hamba-hamba-Nya. Orang yang hutangnya menumpuk itu diberi jalan keluar oleh Allah (seperti kisahnya Malik yang dituturkan oleh ceramahnya Yusuf Mansyur). Berbagai macam caranya Allah mengirimkan “kalajengking” penyelamat itu. Bisa jadi Allah membukakakn pintu bisnis yang baru yang dengan itu ia bisa bangkit dan melunasi hutangnya tau ada teman lama yang datang membantu menyelesaikan hutang-hutangnya.  Ada bermacam-macam sebab, intinya Allah lah yang mengatur semuanya.
Cobalah sejenak kita ingat-ingat sejarah perjalanan hidup kita. Berapa kali sudah Allah mengirimkan kalajengking yang menyelamatkan hidup kita? Berapa kali sudah Allah menolong kita dalam kesusahan dan kesempitan yang mendera? Kalu kita jujur, pastilah berkali-kali. Bahkan setiap saat Allah melindungi kita dalam perlindungan yang kita tidak sadari.
Pertolongan dan kasih sayang  Allah di dunia ini tidak hanya untuk orang-orang yang taat saja. Orang yang bermaksiat sekalipun masih mendapat cipratan kasih sayang. Contohnya pemuda mabuk tadi, dia tetep diselamatkan oleh Allah dan semestinya kasih sayang Allah yang sedemikian   agungnya membuat siapapun insaf dan terjaga. Yang taat kepada lalah semakin taat karena ketaatan Allah itu sendiri adalah bentuk kasih sayang Allah dan yang masih belum taat, masih suka bermaksiat semestinya segera insaf, bahwa ia masih hidup dan bernapas di dunia ini karena lindungan Allah.
 Semoga Allah selalu melindungi kita dan menjaga kita.Amin.
(Bumi Cinta/297-300)

17 Februari 2011

Serial catatan Muhammad Ayyas (#2)


#2 Catatan Muhammad Ayyas tentang Petuah Arab
Petuah Arab ini adalah petuah Ibnu Athaillah As Sakandari yang berbunyi Min ‘alamatin nujhi fin nihayati ar ruju’u ilallahi fil bidayati  yang artinya Salah satu tanda sukses di akhir perjalanan adalah kembali kepada Allah di awal perjalanan. Maksud dari petuah arab ini adalah bahwa bagi seorang yang mencari Ridho Allah, ada permulaan atau bidayah dan ada akhiran atau nihayah. Permulaan orang yang mencari ridho Allah adalah perjalanan menapaki kehidupan dan akhirnya adalah sampainya di hadapan Allah. Apabila sejak awal langkahnya memulai perjalanan, orang itu sudah benar-benar kembali kepada Allah, berjalan menuju Allah dengan total maka peluang suksesnya untuk sampai kepada ridho Allah sangat besar. Sebab Allah pasti menolongnya sejak ia memulai langkahnya. Allah akan menjaganya untuk tidak terputus  dan jatuh di tengah jalan. Akan tetapi jika di awal langkahnya tidak kembali kepada Allah, tidak meminta pertolongan Allah, maka ia akan terlempar kembali ke tempat ia memulai perjalanan, dan tidak akan sampai kepada Allah. Seorang ulama yang hatinya diterangi cahaya allah mengatakan “ Siapa yang mengira dirinya bisa sampai kepada Allah dengan pengantar selain Allah, maka Allah akan memutus perjalanan dan barang siapa beribadah dengan mengandalkan kekuatannya sendiri, maka Allah menyerahkan urusan ibadahnya kepada kekuatannya, Allah tidak akan menolongnya" (na udzubillah min dzalik).
Marilah kita berusaha untuk kembali kepada Allah, menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah setiap kali memulai aktivitas. Manusia adalah makhluk yang lemah tak berdaya karena kekuatan ada pada Allah. Allah yang memberi kita kemampuan berpikir dan Allah lah yang menjaga kita dari segala yang tidak baik. Allah Allah Allah semuanya adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Semoga kita bagian dari orang yang  memulai langkahnya kemabali kepada Allah. Amin.
(Bumi Cinta/290-291)

Serial catatan Muhammad Ayyas (#1)

Serial ini bukan tulisan saya, melainkan tulisan Kang Abik. Catatan Muhammad Ayyas ini saya ambil dari novel terbarunya, Bumi Cinta yang tokoh utamanya bernama Muhammad Ayyas. Saat membacanya saya begitu "jatuh cinta" pada sang tokoh, Muhammad Ayyas. Berangkat dari hal itu dan akan kesukaan saya mengutip hal-hal yang bermanfaat untuk diri saya (insipirasi), maka saya sengaja membuat beberapa potongan paragraf  dalam novel yang sedikit saya edit dalam "Serial Catatan Muhammad Ayyas".



#1 Catatan Muhammad Ayyas  tentang Ka’bah kiblat Umat islam
Ka’bah sesungguhnya hanyalah kiblat, yaitu arah di mana kaum muslimin menghadapkan wajahnya ketika sholat. Jadi ketika sholat seorang muslim sama sekali tidak menyembah ka’bah yang tak lain adalah batu persegi empat. Sekali lagi tidak, yang disembah seorang muslim hanyalah Allah, Tuhan seru sekalian alam yang diikrarkan muslim ketika pertama kali masuk islam yaitu  aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah. Kabah hanya lah arah di mana harus menghadap ketika sholat.
Di dalam islam tata cara ibadah semuanya sudah diatur sempurna yang diatur sendiri oleh Allah sedangkan Rosulullah hanyalah utusan Allah yang menjelaskan tata caranya.  Allah lah yang memerintahkan menghadap sholat ke masjidil haram sebagai kiblat.
Sungguh kami sering melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami kan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai Palingkan mukamu ke arah masjidil haram dan diamna kamu berada palingkanlah mukamu ke arahnya” ( 2:144)
Tujuan menghadap arah yang sama yaitu arah ke ka’bah adalah untuk menyatkan umat islam di mana pun mereka berada. Jika tidak disatukan kiblatnya umat islam akan susah melakukan sholat berjamaah. Dalam satu masjid bisa terjadi ada yang sholat menghadap ke utara ada yang menghadap ke selatan ada yang menghadap ke tenggara dan lain sebagainya. Ibadah sholat jadi tidak khusuk. Persatuan tidak mudah trcipta. Demi menyatukan umat islam di mana pun mereka berada  Allah memerintahkan umat islam menghadap kabah ketiak sholat. Jika ia berada di sebelah utara kabah berarti ia harus menghadap ke selatan (orang islam di rusia). Jika ia berada disebelah timur kabah berarti dia harus menghadap barat (orang islam Indonesia)
Kalau kita baca sejarah dengan seksama yang menggambar peta dunia pertama kali adalah orang islam. Orang islam menggambar peta dunia dengan petunjuk arah selatan menghadap ke atas. Sedangkan arah utara menghadap ke bawah dan bangunan kabah berada di tengah-tengahnya. Jadi dalam pandangan orang islam, saat itu kabah berada di tengah-tengah peta dunia. Kemudian para pembuat peta dari Barat menggambar dunia dengan cara terbalik artinya arah utara menghadap ke utara dan arah selatan menghadap ke bawah. Alhamdulillah kabah juga tetap berada di bagian tengah peta dunia. Di dalam kabah ada batu hitam yang disebut hajar aswad. Ada riwayat menarik, Umar Bin Khatab ra. Pernah berkata kepada hajar aswad “saya tahu engkau hanyalah sebuah batu yang tidak bermanfaat dan tidak merugikan Jika aku tidak melihat Rosululah menyentuh kamu maka aku tidak akan menyentuh kamu”
 Pada zaman Rosulullah bahkan Bilal bin Rabbah berdiri di atas kabah dan mengumandangkan azan dari atas kabah. Kalau orang islam menyembah kabah bagaimana mungkin seorang penyembah menginjak-injak Tuhan yang disembahnya? Bilal bin rabah berdiri menginjak kabah tidak menjadi masalah sebab kabah hanyalah sebuah batu.
Sungguh Allah telah mengatur segala sesuatunya dengan sangat Baik, maka lakukanlah yang Allah perintahkan. Allah Maha Tahu dan kita tidak tahu.

(Bumi Cinta, 204-206)

21 Januari 2011

Jason Mraz

Jason Mraz - Lucky Lyrics

jason mraz lyric

Do you hear me,
I'm talking to you
Across the water across the deep blue ocean
Under the open sky, oh my, baby I'm trying
Boy I hear you in my dreams
I feel your whisper across the sea
I keep you with me in my heart
You make it easier when life gets hard

I'm lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again
Ooohh ooooh oooh oooh ooh ooh ooh ooh

They don't know how long it takes
Waiting for a love like this
Every time we say goodbye
I wish we had one more kiss
I'll wait for you I promise you, I will

I'm lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again
Lucky we're in love every way
Lucky to have stayed where we have stayed
Lucky to be coming home someday

And so I'm sailing through the sea
To an island where we'll meet
You'll hear the music fill the air
I'll put a flower in your hair
Though the breezes through trees
Move so pretty you're all I see
As the world keeps spinning round
You hold me right here right now

I'm lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again
I'm lucky we're in love every way
Lucky to have stayed where we have stayed
Lucky to be coming home someday

Ooohh ooooh oooh oooh ooh ooh ooh ooh
Ooooh ooooh oooh oooh ooh ooh ooh ooh


[ thanks to yaya_abrahman[at]yahoo.com for submit this lyric ]


powered by lirik lagu indonesia

02 Mei 2010

Rumus Kehidupan

Ternyata tidak cuma Matematika, Fisika atau Kimia yang punya rumus. Hidup ini pun punya rumus. Aa Gym dengan bijak pernah berkata dalam ceramahnya bahwa tidak ada yang sulit dalam hidup ini kecuali kita mengetahui rumus dalam menyikapinya.
Berikut beberapa rumus tentang kehidupan ala Aa Gym yang kadang-kadang beliau sampaikan dalam setiap ceramahnya dengan konsep Manajemen Qolbunya.

1. 3-M
Rumus ini yang paling sering diungkapkan Aa Gym dalam setiap ceramahnya. Cocok diterapkan ketika kita sedang membangun semangat baru dan ingin berubah menjadi pribadi yang dahsyat.
  • Mulai dari hal yang kecil
  • Mulai dari diri sendiri
  • Mulai saat ini

2. 3 B
  • Belajar
  • Berlatih
  • Beramal

3. 5 S
Rumus ini paling mudah diterapkan dan harus diterapkan dalam keseharian. Damainya dunia jika semua manusia menerapkan rumus ini.
  • Senyum
  • Salam
  • Sapa
  • Sopan
  • Santun
4. ABC
Ini rumus untuk para pemimpin. Pemimpin apapun harus menerapkan rumus ini karena sebenarnya siapapun bisa jadi pemimpin tapi belum tentu ia mampu memimpin.
  • Adil
  • Bijak
  • Cakap

5. 5 T
  • Tauladan
  • Tawadhu
  • Telaten
  • Tanggung Jawab
  • Teguh Pendirian

6. 3 Ur
  • Jujur
  • Akur
  • Syukur

7. H2N
Ini Rumus yang sangat luar biasa jika diterapkan ketika kita sedang menghadapi sebuah masalah besar. Karena pada dasarnya manusia tak akan pernah lepas dari masalah.
  • Hadapi
  • Hayati
  • Nikmati

8. 7 B ( Tujuh Budaya Hidup)
Rumus ini bisa diterapkan dalam keseharian kita untuk menjadi pribadi muslim yang baik. Tidak Cuma di dunia saja baiknya efeknya akan sampai ke akhirat nanti.
Beribadah Kepada Allah
  • Berakhlak Terpuji
  • Belajar dan Berlatih
  • Bekerja as >Keras >Cerdas >Ikhlas
  • Bersahaja gaya hidup
  • Bantu Sesama
  • Bersihkan Hati

9. BAL
Rumus ini bisa dipakai jika kita mendapatkan sebuah kabar buruk tentang sesuatu atau juga ketika ada fitnah yang datang. Jadi kabar buruk itu atau fitnah bisa dibuktikan kebenarannya.
  • Benar
  • Akurat
  • Lengkap